Batam island
TENTANG_BATAM
Geografi Batam Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km. Sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km. Kota Batam beriklim Tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celcius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk di jadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat tumbuh tanpa mengikuti musim.
Geografi Batam Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km. Sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km. Kota Batam beriklim Tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celcius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk di jadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat tumbuh tanpa mengikuti musim.
KOTA BATAM_Adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia Wilayah Kota Batam terdiri dari pulau Batam, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau-pulau kecil lainya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam, Rempang, dan Galang terkonesksi oleh jembatan Barelang. Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam per.2015, jumlah penduduk kota Batam mencapai 1.037.187 jiwa. Batam merupakan dari kawasan khusus perdagangan bebas kota Batam-Bintan-Karimun (BBK)
Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis, selain berada di jalur pelaayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan singapura dan malaysia. Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah satu kota pertumbuhan terpesat di Indonesia pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40-tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
SEJARAH_KOTA_BATAM
Pulau Batam_Pertama kali di huni oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah di gunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973, Pulau Batam di tetapkan sebagai lingkungan kerja industri oleh Otorita pengembangan daerah Industri dengan di dukung oleh Otorita Pengembagan Daerah Industri Kota Batam atau lebih di kenal dengan Otorita Batam atau lebih di kenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Kini menjadi Badan Pengusaha Batam (BP Batam). Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagaian dari Kepulauan Riau, di tingkatkan statusnya menjadi kota Madya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemesyarakatan serta mendukung pembangunan yang di lakukan Otorita Batam (BP Batam)
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administrasi Batam berubah statusnya menjadi daerah Otonomi, yaitu pemerintah kota Batam untuk menjalankann fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam (BP Batam).
Wonderfull Indonesia_Barelang Bridge
Jembatan barelang tediri dari 6 jembatan penghubung antar jembatan satu dengan seterusnya, yaitu:
- Jembatan Tengku Fisabilillah (Jembatan I Barelang), jembatan terbesar dan terpanjang di kota Batam.
- Jembatan Nara Singa (Jembatan II)
- Jembatan Raja Ali Haji (Jembatan III)
- Jembatan Sultan Zainal Abidin (Jembatan IV)
- Jembatan Tuanku Tambusai (Jembatan V)
- Jembatan Raja Kecik (Jembatan VI)
- Diselesikan pada tahun 1997
- Status Telah di Gunakan hingga sekarang ini
- Struktur Jemabatan nya Lengkung
- Kegunaan sebagai Jalan Raya
- Metode Konstruksi cantilever dengan menggunakan kabel sementara
- Lokasi Pulau Rempang, Kepulauan Riau, Pulau Galang, Kepulauan Riau.
- Total panjang 385 m
- Bentangan 11 x 35 m
- Ruang bebas bawah jembatan 27 m
- Bentang Lengkung 245 m
- Lebar dek. 18 m
- Material Beton Betulang
Komentar
Posting Komentar